21 Mei 2011, Hari minggu. Pada hari ini saya dan teman-teman saya, Dede, Mawardi, dan Adi pergi untuk touring dengan sepeda motor ke Sitongging, Air Terjun Sipiso-Piso. Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Air terjun ini berada di ketinggian kurang lebih 800 meter dari permukaan laut (dpl) dan memiliki ketinggian sekitar 360 kaki. Awalnya pada hari-hari sebelumnya kami belum bisa menentukan destinasi tujuan kami, dan pada akhirnya secara dadakan tiba-tiba kami memutuskan untuk pergi ke Sitongging.
Tanpa ada persiapan khusus, yang kami bawa hanya sepeda motor beserta kelengkapan, semisal surat-surat dan kunci-kunci standar kelengkapan sepeda motor, dan juga sejumlah uang dari masing-masing kami.
Kami berangkat pada pukul 08:00 WIB. Waktu itu titik kumpulnya berada di kosan teman kami, Dede. yang berada tepat di pintu belakang kampus UMSU. Tanpa pikir panjang kami pun langsung capcuuss.......
Setiba kami dijalan Djamin Gintitng, tepatnya setelah beberapa meter lewat simpang pos, kami mengisi bensin dengan full di SPBU terdekat. Setelah itu lanjut lagi kami berangkat.
Waktu itu saya membonceng Mawardi, dengan Suzuki Spin saya, dan Dede membonceng Adi dengan Vario Adi. tak jarang kami berkendara dengan membuka gas penuh, dengan kecepatan rata-rata 60kmh. Kemudian setelah mulai memasuki jalanan yang mulai berkelok. Gairah berkendara saya dan Dede semakin terpacu karena geram melihat tikungan yang indah untuk dilahap.
Kami pun sering lomba-lombaan dan saling susul menyusul, Maklumlah, namanya juga anak muda, sukanya kebut-kebutan, Hehehe.
Dan tak sedikit juga ketika kami menjumpai jalanan yang lurus dan panjang. Langsung tanpa pikir panjang, tanpa komunikasi bahkan koodinasi kami langsung membuka gas secara penuh untuk ngetrek di lintasan lurus. Kami pun saling mencoba untuk mendahului namun topspeed antara Spin dan Vario ternyata imbang. Wahwahwah.. :D
Setelah kami berkendara selama satu jam lebih, akhirnya kami mulai menjumpai Wahana "Baling-Baling" (Kalau saya bilangnya begitu) nya Hillpark. Dan kami pun menepi sebentar dan mencoba melihat sekitar untuk memastikan bahwasanya disitu boleh untuk berfoto. Dan ternyata keadaan aman. Langsung deh kami foto-foto disitu sekelak.
Kami pun sering lomba-lombaan dan saling susul menyusul, Maklumlah, namanya juga anak muda, sukanya kebut-kebutan, Hehehe.
Dan tak sedikit juga ketika kami menjumpai jalanan yang lurus dan panjang. Langsung tanpa pikir panjang, tanpa komunikasi bahkan koodinasi kami langsung membuka gas secara penuh untuk ngetrek di lintasan lurus. Kami pun saling mencoba untuk mendahului namun topspeed antara Spin dan Vario ternyata imbang. Wahwahwah.. :D
Foto di depan pintu masuk komplek Hillpark |
Pada saat berfoto-foto kami sempat gaduh. Karena gak ada yang mau ngambil foto. Maunya ikut di foto aja, Haduhhh...
Kalau saya sih bersikeras gak mau kalu disuruh ngambil foto. Wong kamera nya punya saya. hehehehe. Akihirnya kami bergantian dalam mengambil fotonya. Biar akur.. :D
Kalau saya sih bersikeras gak mau kalu disuruh ngambil foto. Wong kamera nya punya saya. hehehehe. Akihirnya kami bergantian dalam mengambil fotonya. Biar akur.. :D
Foto yang di ambil oleh Adi |
Kemudian kami kembali melanjutkan perjalan. Jalanan yang kami lalui semakin menantang. Banyak jalan berkelok dan menanjak yang cukup tajam. Kami pun berkendara dengan hati-hati. Pada saat jalanan menanjak, teman kami yang ada di kubu Vario, mengalami sedikit kendala. Karena motor matic ini terasa lemot ketika menanjak. Haduuuhhh.. Untung aja saya naik Spin. Spin gitu lohhh.. Hehehe Mantap, tanpa ada kendala saat menanjak.
Jalanan yang kami lalui setelah melewati daerah berastagi cukup rusak. Namun kami tetap hati-hati dan juga terkadang main gasak aja. Hehehe.
Lalu kami sudah mulai sampai kelokasi tujuan kami. Hal itu ditunjukan oleh adanya petunjuk jalan yang mengarahkan kami menuju tempat tujuan. Ada simpang yang menurun dan belok ke kanan. Saya gak tau nama simpangnya, yang jelas jalan itu menunjuk ke lokasi Air terjun Sipiso-Piso.
Pada saat itu kami mulai melihat sebuah bukit yang indah di sebelah kiri dari jalan kami menuju lokasi. Entah apa nama bukit itu. kata si Dede sih namanya"Gunung Monyet". Dan kami pun menepi kemudian mengambil foto pemandangan di sekitar.
Foto di dekat bukit yang indah |
Seperti biasa, jika ada tempat unik, kami foto-foto. Dan seperti biasa juga, yang ngambil foto ganti-gantian. Hehehehe.
Foto yang diambil oleh Dede |
Keren kan foto kami? Hehehe.
Langsung setelah itu kami lanjut lagi ke tujuan kami. Tinggal sedikit lagi sampai.
Langsung setelah itu kami lanjut lagi ke tujuan kami. Tinggal sedikit lagi sampai.
Dan setelah sedikit lagi sampai, kami menjumpai sebuah pemandangan yang luar biasa. Yaitu sebuah danau toba yang indah yang bersembunyi diantara pegunungan. Cuaca pada hari itu sangat cerah dan berawan. Pada saat kami melihat danau toba, kami pun sangat kaget karena memang pemandangannya indah sekali, Subhanallah..
Langsung kami pinggirkan sepeda motor kami, dan berfoto lagi di dekat situ.
Foto bersama Adi |
Foto sendiri, Biar keren. |
Puas dengan melihat pemandangan sekitar, kami meluncur lagi. Dan pada akhirnya kami sampai pada sebuah gapura, tanda masuk ke wilayah wisata sitongging. Di sini para pengunjung harus membayar retribusi masuk sebesar Rp.10.000. dan uang parkir Rp.5000. Lalu sepeda motor kami di tempel sticker khusus di plat nomor nya.
Kami pun memarkirkan kendaraan dan langsung melihat air terjunnya. Ternyata indah sekali. Wahhhh. Subhanallah.... Kami semua pun kagum melihat ciptaan Allah ini. Dan dengan penuh semangat, kami langsung menuruni sebuah jalan yang berbentuk tangga untuk dapat mencapai lokasi jatuhnya air terjun tersebut. Baru seperampat perjalanan turun, kami sudah merasa kecapekan. Waduuhh, padahal anak muda.. Hehehe.
Tak lupa saya pun ingin mengambil sebuah momen untuk foto.
Foto di jalan menuju air terjun |
Sedikit demi sedikit berjalan, akhirnya kami mulai sampai di dekat daerah jatuhnya air terjun. Percikan air mulai terasa mengenai pakaian kami. Air yang jatuh sangar keras suaranya, ini karena tinggi air terjun ini cukup tinggi yaitu sekitar 360 kaki. (kalau gak salah), dentuman air nya pun cukup terasa ditelinga kami. Semakin dekat ke titik jatuh air terjun, semakin kuat pula percikan air yang membasahi kami. Seperti diterjang badai gitu, Ampuunnn,...
Dan untuk mengambil foto, kami memutuskan untuk menjauh sedikit dari titik jatuh air, karena takut alat-alat elektronik kami rusak, termasuk kamera.
Dan untuk mengambil foto, kami memutuskan untuk menjauh sedikit dari titik jatuh air, karena takut alat-alat elektronik kami rusak, termasuk kamera.
Dibawah dekat air terjun Sipiso-Piso |
Foto diambil oleh Mawardi |
Foto saya, Keren Kan :D |
Setelah puas bermain-main di dekat air terjun, perut kami pun mulai keriyukan, soalnya pada saat diatas tadi kami belum sempat makan nasi. Jadi ya sewaktu udah dibawah baru terasa kelaparan. Kami pun sepakat untuk membeli PopMie yang dijual diwarung kecil yang ada di dekat air terjun. Moment nya pas banget, pas dingin-dingin makan PopMie. Mantap punya lah pokoknya. :D
Makan PopMie sewaktu kedinginan |
Setelah kami makan PopMie, kami bergerak kembali keatas. Kali ini perjalanan naik jauh lebih susah dari turun. Yaiyalah...
Tak sedikit kami berhenti untuk beristirahat karena kelelahan saat mendaki. Namun dengan penuh semangat akhirnya kami sampai juga diatas. Alhamdulilah. Sesampai diatas kami makan lagi. Namun kali ini bukan makan mie lagi, tapi makan nasi. Tenaga PopMie sudah habis kami gunakan sewaktu mendaki tadi. Hehehe.
Tak sedikit kami berhenti untuk beristirahat karena kelelahan saat mendaki. Namun dengan penuh semangat akhirnya kami sampai juga diatas. Alhamdulilah. Sesampai diatas kami makan lagi. Namun kali ini bukan makan mie lagi, tapi makan nasi. Tenaga PopMie sudah habis kami gunakan sewaktu mendaki tadi. Hehehe.
Setelah kami makan dan beristirahat sebentar, kami bergegas untuk pergi ke Danau Toba. Danau Toba dan air terjun Sipiso-Piso berdekatan. Cuma Danau Tobanya berada di bawah dari pegunungan sekitar. Jalan menuju kesana penuh dengan turunan terjal dan berkelok-kelok, dan kondisi jalannya bagus. Kami pun membiarkan sepeda motor kami meluncur dengan sendirinya dengan mematikan mesinnya dan menjaga rem agar tidak tergelincir dan keterusan.
Pemandangan dari bawah sini tak kalah indahnya dari atas pegunungan. Dari sini tampak iar terjun Sipiso-Piso sangat kecil. karna jarak yang lumayan jauh.
Foto dari bawah bukit |
Pemandangan yang begitu indah dari sini |
Setelah puas dengan berjalan jalan didaerah dekat danau Toba, tepatnya di desa Silalahi. Kami kembali naik untuk menuju pulang. Dan kebalikan dari jalan yang kami lalui tadi. setelah menuruni, kami akhirnya menanjak.
Puas dengan perjalanan kali ini, akhirnya kami pun pulang berhubung hari sudah semakin sore, karen takut kemalaman dijalan. Hehehe, Soalnya jalanan nya sepi :v
Seperti biasa, kalau ada hal unik dijalan, kami selalu mengambil foto. Kebetulan sewaktu kami jalan pulang, kami melihat kumpulan bunga terompet terbalik sedang mekar. Tanpa pikir panjang, Kami langsung narsis dulu didepan kamera.
Seperti biasa, kalau ada hal unik dijalan, kami selalu mengambil foto. Kebetulan sewaktu kami jalan pulang, kami melihat kumpulan bunga terompet terbalik sedang mekar. Tanpa pikir panjang, Kami langsung narsis dulu didepan kamera.
Bunga terompet terbalik sedang mekar |
Itulah foto terakhir kami dalam perjalanan ini. Foto itu diambil dengan meletakkan kamera diatas sepeda motor. Biar bisa dapet semua,. Hehehe.
Demikianlah cerita saya mengenai perjalanan kami kali ini, semoga dapat menambah informasi dan menginspirasi bagi pembaca. InsyaAllah..
:D
Demikianlah cerita saya mengenai perjalanan kami kali ini, semoga dapat menambah informasi dan menginspirasi bagi pembaca. InsyaAllah..
:D
Komentar
Posting Komentar